APLIKASI RONDE
KEPERAWATAN
PADA BAYI IBU DENGAN BERAT BADAN LAHIR CUKUP (BBLC)DI RUANG PERAWATAN PERINATOLOGI
PADA BAYI IBU DENGAN BERAT BADAN LAHIR CUKUP (BBLC)DI RUANG PERAWATAN PERINATOLOGI
ABSTRACT
This article study about how applying of treatment round of at
client with heavy baby of body born enough, this matter is background
overshadowed by existence of writer expectation to increase service and
execution intervence later, by in consequence with existence of treatment round
as execution process treatment in an optimal fashion entangling client , where
client will feel x'self esteemed, so that with his involvement is expected will
be able to find problem at one blow finish client problem. method of Treatment
round which is conducted for to overcome problem of at baby of weighing of body
enough in order to is not happened by the problem which can make matters worse
baby. In round of treatment of Asosiet nurse, nurse of primary and consular do
discussion with and Creative accomodation consular. Assisting to develop
ability of nurse asosiet, primary nurse to increase ability in overcoming
problem.
Key words :
ABSTRAK
Tulisan
ini membahas tentang bagaimana penerapan ronde keperawatan pada klien dengan
bayi berat badan lahir cukup, hal ini dilatar belakangi oleh adanya harapan
penulis untuk meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan intervensi
selanjutnya,selain itu dengan adanya ronde keperwatan sebagai pelaksanaan proses
keperawatan secara optimal yang melibatkan klien , dimana klien akan merasa
dirinya dihargai, sehingga dengan keterlibatannya itu diharapkan akan mampu
menemukan masalah sekaligus menyelesaikan masalah klien. Metode ronde
keperawatan yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah pada bayi dengan berat
badan cukup agar tidak terjadi masalah yang dapat memperburuk keadaan bayi.
Didalam ronde keperawatan Perawat
aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
dan Kosuler
memfasilitasi kreatifitas yang membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
Kata
kunci : ronde keperawatan , ibu dengan bayi berat badan
lahir cukup
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan yang professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan . Pelayanan keperawatan menjadi bagian terdepan dari pelayanan
kesehatan yang memnentukan kwalitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit .
Keberadaan keperwatan dalam memberikan ASKEP dalam situasi yang komplek selain
24 jam secara berkesinambungan melibatkan klien , keluarga maupun profesi atau
tenaga kesehatan yang lain .
Menurt Huber
( 1996 ) pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan keperawatan , sedangkan menurut
Gillies ( 1994 ) sekitar 40% - 60% pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan
keperawatan . Oleh karena itu pengelolaan pelayanan keperawatan harus
mendapatkan perhatian yang lebih dan menyeluruh karena pelayanan keperawatan
sangat menentukan baik buruknya citra Rumah Sakit .
Untuk
meujudkan pelayanan keperawatan yang berkwalitas sesuai dengan visi dan misi
Rumah Sakit tidak terlepas dari proses manajemen , yang merupakan satu
pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi .
Didalam organisasi keperawatan , pelaksanaan manajemen dikenal sebagai
manajemen keperawatan
Manajemen
keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf
keperawatan untuk memberikan ASKEP secara professional . Dalam hal ini seorang
manajer keperawatan dituntut untuk melakukan lima fungsi utama yaitu POAC agar
dapat memberikan ASKEP yang efektif dan efisien bagi pasien dan keluarganya (
Nursalam 2002,Gillis, 1996 ) . Proses
manajemen keperawatan dilaksanakan dalam tahap – tahap yaiti pengkajian ( kajian
situasional ) ,perencanaan ( strategi dan operasional ) . implementasi dan
evaluasi.
Bayi baru lahir
cukup adalah berat bayi lebih dari 2500 gr, banyak masalah yang mungkin muncul
pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian
biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainananatomi dan
lingkungan yang kurang baik dalam kandungan pada persalinan maupun sesudah
lahir, dan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien perawat sering
menemukan permasalahan-permasalahan sehubungan dengan tindakan yang diberikan.
Sebagai jalan keluarnya dibutuhkan suatu pemecahan masalah yang membutuhkan
kemampuan yang cukup tinggi baik pengetahuan, sikap maupun keahlian. Salah satu
metode pemecahan masalah adalah dengan ronde keperawatan.
B. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam jurnal ini adalah
dengan mengumpulkan bahan referensi dari buku dan artikel-artikel yang terkait
di internet.
C.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah
cara menerapkan ronde keperawatan pada klien dengan bayi berat badan lahir
cukup di ruang perawatanj perinatologi ?
D. TUJUAN
Untuk mengetahui Bagaimanakah cara menerapkan ronde
keperawatan pada klien dengan bayi berat badan lahir cukup di ruang perawatanj
perinatologi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. RONDE
KEPERAWATAN
Ronde
keperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat
assosciate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
a.
Tujuan
1.
Menumbuhkan
cara berpikir secara kritis.
2.
Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan
validitas data klien.
4. Menilai
kemampuan justifikasi.
5.
Meningkatkan
kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6.
Meningkatkan
kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
b.
Peran
1. Ketua
Tim dan Anggota Tim
·
Menjelaskan keadaan dan data demografi
klien.
·
Menjelaskan masalah keperawatan utama.
·
Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
· Menjelaskan
tindakan selanjutnya.
· Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2.
Peran
Ketua Tim lain dan atau konselor
· Memberikan
justifikasi
· Memberikan
reinforcement.
· Menilai
kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
· Mengarahkan
dan koreksi.
· Mengintegrasi
teori dan konsep yang telah dipelajari.
c. Persiapan
1.
Penetapan
kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian
inform consent kepada klien/
keluarga.
d.. Pelaksanaan
1. Penjelasan
tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusikan
antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian
justifikasi oleh perawat primer atau perawat konselor/ kepala ruangan tentang
masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan
keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
e. Pasca
Ronde
Mendiskusikan
hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang
perlu dilakukan.
Akan tetapi di dalam
pemberian asuhan keperawatan profesional, kegiatan ronde keperawatan belum
sepenuhnya dilakukan karena masih merupakan hal yang baru bagi sebagian besar
staf keperawatan. Perawat menganggap bahwa ronde keperawatan identik dengan
timbang terima yang merupakan salah satu kendala pelaksanaan ronde.
B. APLIKASI
RONDE KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR CUKUP
Menerapkan ronde keperawatan pada
klien dengan bayi berat badan lahir cukup adalah hal yang perlu di laksanakan agar tidak terjadi
masalah yang dapat memperburuk keadaan bayi dengan menggunakan sebuah metode ini agar intervensi selanjutnya dapat
di laksanakan.
Adapun tujuan dari metode ronde
keperawatan pada klien dengan bayi berat badan lahir cukup adalah sebagai berikut :
a. Tujuan
umum
Tujuan umum aplikasi ronde keperawatan
dalam hal ini adalah menyelesaikan masalah keperawatan yang muncul pada klien
dengan bayi berat badan lahir cukup
b. Tujuan
khusus
·
Menjustifikasi masalah keperawatan pada bayi
dengan Berat Badan Lahir Cukup
·
Mendiskusikan
penyelesaian masalah keperawatan yang muncul pada PP lain
·
Mampu
menemukan masalah ilmiah terhadap masalah klien
·
Meningkatkan
validitas data pasien
·
Mampu
melanjutkan intervensi keperawatan sesuai masalah keperawatan
·
Mampu
memodifikasi rencana keperawatan sesuai masalah yang muncul
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan melaksanakan kegiatan ronde
keperawatan perawat bisa memperoleh data yang lebih lengkap, akurat serta valid
dari pasien sehingga perawat dapat lebih memahami kondisi dan permasalahan yang
dialami pasien dan apa-apa saja yang dibutuhkan pasien untuk menunjang kesembuhannya
yang pada akhirnya perawat dapat memikirkan, mempertimbangkan tindakan yang
tepat dalam pemberian asuhan keperawatan yang dapat meningkatkan kepuasan
pasien terhadap pemberian asuhan keperawatan dan terwujudnya profesionalitas
perawat dalam memberikan asuhan keperawat.
B. SARAN
Sebagai seorang perawat yang didalam undang-undang
telah diakui sebagai profesi, sudah seharusnyalah kita selalu menujukkan sifat
profesionalisme kita dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan tingkat kepuasan pasien dalam hal ini lebih memperhatikan dan
membiasakan terlaksananya kegiatan ronde keperawatan kepada pasien untuk
mencapai pelayanan keperawatan/pemberian asuhan keperawatan yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
http:// nursingbeging. Com/
proposal ronde keperawatan
Nursalam, M. Nurs, (Hons). Manajemen
Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi kedua.
Jakarta : EGC,
2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar