Nama : Zulkifli
Ttl : Pangkajene,
23 Mei 1993
Favourit : Musik,
Sepak Bola
Motto : Lebih
baik mengungkapkan
rasa dibanding
memendam rasa.
Torehan Cinta
Ketika seseorang merasakan yang
namanya jatuh CINTA, banyak hal-hal yang biasanya tidak pernah dilakukan
tiba-tiba dilakukan. Yang lebih parahnya lagi, beberapa orang terkadang
bertingkah bodoh demi orang yang ia cintai. Tidak perlu terlalu jauh mengambil sebuah
sampel, sayapun menjadi salah satu Aktor dari sekian banyak aktor-aktor cinta
lainnya.
Berbicara
tentang cinta ketika dikaitkan hukum kausalitas, mustahil seseorang
jatuh cinta tanpa suatu sebab. Dalam hal ini, jatuh cinta menjadi suatu
akibat dan yang menjadi suatu sebab adalah segala hal yang ada disekitar kita. Disisi
lain, Konstruksi sebuah cinta dalam konteks remaja kontenporer yang telah
menjadi budaya adalah dimana pandangan pertama menjadi pijak awal dan terverifikasi di dalam akal sehat yang
kemudian terangkum dalam hati nurani. Banyak kalangan yang mungkin berbeda
pendapat tentang proses hadirnya cinta, namun tidak bisa untuk saya pungkiri
karena itu yang telah saya rasakan.
Terkait dengan kata cinta, hal
yang sangat identik adalah 2 insan yang diciptakan Tuhan untuk saling
melengkapi. Pria dan wanita dalam kehidupan duniawi tidak bisa dipisahkan
karena keduanya saling membutuhkan. Jika menarik sebuah kesimpulan, keduanya
saling melengkapi dan saling membutuhkan karena cinta. Jadi eksistensi cinta
itu sendiri terkandung di dalam diri manusia. Namun teragisnya, realita yang
terjadi saat ini cinta terkadang hanya
menjadi kata-kata kiasan para remaja untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
Dari kata cinta, terjalinlah hubungan yang dikenal dengan sebutan berpacaran.
Mayoritas remaja saat ini menjalani hubungan berpacaran dengan dilandasi oleh
nafsu. Akibatnya, banyak remaja-remaja khususnya dari kaum hawa yang menjadi
korban. Dari peristiwa-peristiwa seperti itu, wajarlah ketika timbul beberapa
pernyataan bahwa cinta itu buta, cinta itu bohong, cinta itu palsu, dan masih
banyak lagi kata-kata yang sepatutnya tidak ditujukan kepada Cinta namun
selayaknya ditujukan kepada nafsu yang menjadi sebab dari semua itu.
.Beranjak dari hal diatas,
pertanyaan mendasar yang kemudian muncul adalah “apa itu cinta?”, dan
“bagaimana itu cinta?”. Jawaban yang pernah saya dapatkan saat masih duduk di
bangku sekolah dasar adalah “tanya budi !”.
“ Warning !!!!!!!! “
Tulisan diatas hanyalah luapan pikiran dan perasaan
dari penulis.
Mohon maaf jika terdapat kesamaan kata, kalimat dan
bahasa serta terdapat kata yang merujuk kepada pihak tertentu.
ZU_7 Kifli
(y)
BalasHapusnyonya cokelat : yapss :)
Hapus